Memelihara
Kedamaian Hati
Salah
satu cara untuk menghilangkan masalah hati adalah dengan mengingat nama Allah
Ta’ala. Karena Dia yang bisa membolak-balikkan hati kita. Senantiasa kita
berdzikir menyebut nama-Nya kapan pun dan di mana pun kita berada. Ada 7
kalimat thayyibah yang bisa kita ucapkan agar hati terhindar dari penyakit.
1. Bismillaahir
rahmaanir rahiim. Diucapkan sebelum kita melakukan
suatu perbuatan. Ketika kita melakukan suatu perbuatan. Ketika kita terbiasa
mengucapkannya sebelum melakukan sesuatu maka akan lebih mudah bagi kita untuk
menjaga diri dan menghindar dari perbuatan yang tidak baik. Dengan begitu, hati
kita akan tentram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap
perbuatan baik yang tidak dimulai dengan basmalah, maka perbuatan itu tidak
berkah.”
2. Alhamdulillah.
Inti dari ucapan dzikir ini adalah bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan.
Pancaran perasaan syukur adalah energi kehidupan yang sangat besar bagi
manusia. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim {14}: 7).
Apabila
kita terbiasa mengucapkan dzikir setelah melakukan sesuatu maka hal tersebut
akan menguatkan hati kita. Hati akan menjadi lapang dan luas.
3. Astaghfirullah.
Ketika kita melakukan sebuah kesalahan dan kita khilaf, maka ucapkan istighfar.
Ketika kita tidak beristighfar maka penyakit hati kita akan bertambah serius.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan
(juga), orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka. Dan, siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan, mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali
Imran {03}: 135).
Sebenarnya,
kesalahan-kesalahan besar berawal dari kesalahan-kesalahan kecil yang sering
kita tumpuk. Untuk itu, mulai membenahi diri dengan beristighfar agar hati kita
tenang.
4. Insya
Allah. Diucapkan ketika seseorang akan
melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Dzikir ini mengingatkan kita bahwa
kehendak Allah Ta’ala di luar kehendak kita. Tidak ada yang mengetahui apa yang
akan terjadi selanjutnya. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan,
jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut) insya Allah’. Dan,
ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku
akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenaran-nya dari pada ini.”
(QS. Al-Kahfi {18}: 23-24).
Akan
tetapi, banyak yang beranggapan bahwa kalimat insya Allah merupakan
kelonggaran dari sebuah janji. Padahal, tidaklah demikian. Ucapan itu merupakan
ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai
kepasrahan terhadap kehendak Allah Ta’ala yang sewaktu-waktu bisa membuyarkan
rencana. Oleh karena itu, ucapkan insya Allah agar hati kita damai dan
tenang.
5. Laa
Haula wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Dzikir ini
merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan kemahakuasaan Allah. Diucapkan
ketika seseorang mengambil keputusan (ber-‘azzam). Kalimat thayyibah ini adalah
pancaran dari sikap tawakkal seseorang. Setelah berupaya nyata
mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil. Dilanjutkan dengan tawakkal
kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apa pun yang terjadi
nantinya. Allah Ta’ala berfirman:
“Maka,
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya,
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran
{03}: 159).
6. Laa
ilaaha Illallaah. Banyak yang mengatakan bahwa
kalimat thayyibah ini merupakan kunci kalimat yang bisa memasukkan kita ke
dalam surga. Ketika kita mengucapkan kalimat ini maka sungguh besar manfaatnya
bagi kita. Penjabaran arti dari kalimat ini begitu luas. Manfaatnya bisa kita
rasakan setiap waktu dalam kondisi apa pun. Intinya adalah satu, selalu
mengingat kebesaran Allah.
7. Innalillaahi
wa Inna ilaihi Raji’uun. Manusia adalah milik
Allah. Setiap kita bergerak, bernapas, dan berjalan adalah milik Allah. Dengan
terus mengingat Allah, niscaya akan dilapangkan dada kita oleh Allah setiap
kali mengahadapi bahaya, seburuk apa pun itu. Semakin menghayati kalimat ini
maka semakin ringan rintangan yang akan kita hadapi.
Dikutip
dari buku Doa & Dzikir Khusus Terapi Masalah-Masalah Hati karya Atiqah
Hamid