My Everything

My Everything

Senin, 28 April 2014

Memelihara Kedamaian Hati

Memelihara Kedamaian Hati


Salah satu cara untuk menghilangkan masalah hati adalah dengan mengingat nama Allah Ta’ala. Karena Dia yang bisa membolak-balikkan hati kita. Senantiasa kita berdzikir menyebut nama-Nya kapan pun dan di mana pun kita berada. Ada 7 kalimat thayyibah yang bisa kita ucapkan agar hati terhindar dari penyakit.
1.      Bismillaahir rahmaanir rahiim. Diucapkan sebelum kita melakukan suatu perbuatan. Ketika kita melakukan suatu perbuatan. Ketika kita terbiasa mengucapkannya sebelum melakukan sesuatu maka akan lebih mudah bagi kita untuk menjaga diri dan menghindar dari perbuatan yang tidak baik. Dengan begitu, hati kita akan tentram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan basmalah, maka perbuatan itu tidak berkah.
2.      Alhamdulillah. Inti dari ucapan dzikir ini adalah bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Pancaran perasaan syukur adalah energi kehidupan yang sangat besar bagi manusia. Allah Ta’ala berfirman:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim {14}: 7).
Apabila kita terbiasa mengucapkan dzikir setelah melakukan sesuatu maka hal tersebut akan menguatkan hati kita. Hati akan menjadi lapang dan luas.
3.      Astaghfirullah. Ketika kita melakukan sebuah kesalahan dan kita khilaf, maka ucapkan istighfar. Ketika kita tidak beristighfar maka penyakit hati kita akan bertambah serius. Allah Ta’ala berfirman:
Dan (juga), orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan, siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan, mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran {03}: 135).
Sebenarnya, kesalahan-kesalahan besar berawal dari kesalahan-kesalahan kecil yang sering kita tumpuk. Untuk itu, mulai membenahi diri dengan beristighfar agar hati kita tenang.
4.      Insya Allah. Diucapkan ketika seseorang akan melakukan sesuatu di masa yang akan datang. Dzikir ini mengingatkan kita bahwa kehendak Allah Ta’ala di luar kehendak kita. Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Allah Ta’ala berfirman:
Dan, jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut) insya Allah’. Dan, ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenaran-nya dari pada ini.” (QS. Al-Kahfi {18}: 23-24).
Akan tetapi, banyak yang beranggapan bahwa kalimat insya Allah merupakan kelonggaran dari sebuah janji. Padahal, tidaklah demikian. Ucapan itu merupakan ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai kepasrahan terhadap kehendak Allah Ta’ala yang sewaktu-waktu bisa membuyarkan rencana. Oleh karena itu, ucapkan insya Allah agar hati kita damai dan tenang.
5.      Laa Haula wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Dzikir ini merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan kemahakuasaan Allah. Diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan (ber-‘azzam). Kalimat thayyibah ini adalah pancaran dari sikap tawakkal seseorang. Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika keputusan diambil. Dilanjutkan dengan tawakkal kepada Allah, yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apa pun yang terjadi nantinya. Allah Ta’ala berfirman:
Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarah lah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran {03}: 159).
6.      Laa ilaaha Illallaah. Banyak yang mengatakan bahwa kalimat thayyibah ini merupakan kunci kalimat yang bisa memasukkan kita ke dalam surga. Ketika kita mengucapkan kalimat ini maka sungguh besar manfaatnya bagi kita. Penjabaran arti dari kalimat ini begitu luas. Manfaatnya bisa kita rasakan setiap waktu dalam kondisi apa pun. Intinya adalah satu, selalu mengingat kebesaran Allah.
7.      Innalillaahi wa Inna ilaihi Raji’uun. Manusia adalah milik Allah. Setiap kita bergerak, bernapas, dan berjalan adalah milik Allah. Dengan terus mengingat Allah, niscaya akan dilapangkan dada kita oleh Allah setiap kali mengahadapi bahaya, seburuk apa pun itu. Semakin menghayati kalimat ini maka semakin ringan rintangan yang akan kita hadapi.

Dikutip dari buku Doa & Dzikir Khusus Terapi Masalah-Masalah Hati karya Atiqah Hamid


Tidak ada komentar:

Posting Komentar