My Everything

My Everything

Jumat, 09 Mei 2014

Inhalasi

Mekanisme Kerja Sediaan Inhalasi Albuterol







1.      Definisi

Inhalasi adalah alat pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Alat ini biasanya digunakan dalam proses perawatan penyakit saluran pernapasan yang akut maupun kronik, misalnya pada penyakit asma.

Inhalasi adalah pengobatan dengan cara memberikan obat dalam bentuk uap kepada si sakit langsung melalui alat pernapasannya (hidung ke paru-paru).

2.      Tinjauan Anatomi-Fisiologis Saluran Pernapasan

Untuk memahami tentang penggunaan serta farmakokinetik (terutama absorpsi dan bioavailabilitas) dan farmakodinamik obat secara inhalasi, sebelumnya kita harus memahami anatomi dan fisiologi pernapasan terlebih dahulu.

Secara fungsional saluran pernapasan dibagi atas bagian yang berfungsi sebagai konduksi (penghantar udara) dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi (pertukaran gas). Pada bagian konduksi, udara bolak-balik di antara atmosfir dan jalan napas seakan organ ini tidak berfungsi (dead space), akan tetapi organ tersebut selain sebagai konduksi juga berfungsi sebagai proteksi dan pengaturan kelembaban udara. Adapun yang termasuk ke dalam konduksi adalah rongga hidung, rongga mulut, faring, laring, trakea, sinus bronkur dan bronkiolus nonrespiratorius. 

Pada bagian respirasi akan terjadi pertukaran udara (difus) yang sering disebut dengan unit paru (lung unit), yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, atrium dan sakus alveolaris. 

Secara histologis epitel yang melapisi permukaan saluran pernapasan terdiri dari epitel gepeng berlapis berkeratin dan tanpa keratin di bagian rongga mulut; epitel silindris bertingkat bersilia pada rongga hidung, trakea, dan bronkus; epitel silindris rendah/kuboid bersilia dengan sel piala pada bronkiolus terminalis; epitel kuboid selapis bersilia pada bronkiolus respiratorius; dan epitel gepeng selapis pada duktus alveolaris dan sakus alveolaris serta alveolus. Di bawah lapisan epitel tersebut terdapat lamina propria yang berisi kelenjar-kelenjar, pembuluh darah, serabut saraf dan kartilago. Dan berikutnya terdapat otot polos dan serabut elastin. 

Dari semua itu barulah kita pahami bagaimana obat dapat masuk dan bekerja pada paru-paru. Obat masuk dengan perantara udara pernapasan (mekanisme inspirasi dan ekspirasi) melalui saluran pernapasan, kemudian menempel pada epitel selanjutnya diabsorpsi dan sampai pada target organ bisa berupa pembuluh darah, kelenjar dan otot polos.
Agar obat dapat sampai pada saluran napas bagian distal dan mencapai target organ, maka ukuran partikel obat harus disesuaikan dengan ukuran/diameter saluran napas.
3.      Cara Kerja Inhaler Albuterol
Ketika terjadi serangan asma, saluran napas mengalami penyempitan dan pembengkakan sehingga membuat bernapas menjadi sulit.
Penyempitan atau pengetatan otot-otot saluran udara dikenal sebagai bronkospasme.
Inhaler albuterol bekerja dengan mempengaruhi reseptor beta dalam tubuh.
Reseptor ini adalah jenis khusus dari molekul protein yang bertanggung jawab untuk pengolahan pesan yang dibawa oleh sistem saraf pusat.
Jadi, albuterol bekerja dengan merangsang reseptor untuk menghasilkan efek relaksasi pada otot.
Efek relaksasi ini yang akan membantu membuka saluran udara sehingga penderitanya dapat kembali bernapas normal.
Salbutamol atau albuterol adalah obat golongan beta-adrenergikyang berfungsi melebarkan saluran napas, sehingga diindikasikan untuk asma dan penyakit paru obstruktif kronik (bronkitis kronik dan emfisema). Obat ini dapat meredakan gejala asma ringan, sedang atau berat dan digunakan untuk pencegahan serangan asma. 
Salbutamol tidak boleh digunakan untuk penderita gangguan jantung dengan nadi cepat. Selain itu, salbutamol tidak boleh digunakan pada penderita abortus yang mengancam selama kehamilan trimester 1 dan 2 serta penanganan persalinan prematur. 

5.      Dosis Inhaler Albuterol untuk Anak dan Dewasa

Berikut adalah dosis inhaler albuterol yang direkomendasikan :

ü  Dosis 2 semprotan direkomendasikan untuk pencegahan dan meringankan serangan asma. Dosis ini bisa diulang setiap 4-6 jam.
ü  Untuk mencegah serangan asma selama aktivitas fisik atau olahraga, disarankan untuk menggunakan 2 semprotan, 15-30 menit sebelum memulai aktivitas.

Perlu diketahui pula bahwa terdapat berbagai jenis inhaler albuterol sehingga dosis mungkin berbeda untuk tiap jenisnya.

Pastikan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat.

6.      Efek Samping Inhaler Albuterol

Setiap jenis efek samping yang terjadi setelah menggunakan inhaler harus dilaporkan ke dokter.

Berikut adalah efek samping yang mungkin dari inhaler albuterol:
·        Reaksi alergi seperti gatal-gatal dan ruam
·        Sesak di dada
·        Mual / muntah
·        Merasa gugup tanpa alasan yang jelas
·        Nyeri tulang atau otot
·        Gemetar
·        Keluar ingus
·        Aritmia (detak jantung abnormal)
·        Iritasi pada tenggorokan
·        Batuk
·        Demam
·        Perubahan persepsi visual
·        Sesak nafas
·        Tekanan darah tinggi

Peringatan
Sebelum menggunakan inhaler albuterol, pastikan untuk memberitahu dokter jika:
o   Pasien menderita tekanan darah tinggi, denyut jantung tidak teratur, atau jenis penyakit jantung lain.
o   Pasien memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif, kejang, epilepsi, atau diabetes.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar