My Everything

My Everything

Jumat, 16 Mei 2014

Ini Pengalamanku

Assalamu'alaikum..

Pembaca sekalian, izinkanlah saya untuk berbagi pengalaman saya..

Sabtu, 17 Mei 2014 saya dan kawan-kawan mengikuti seminar tentang pengendalian emosi di kampus dengan narasumber Rendy Suryo Utomo dari Jakarta. Ternyata, Beliau merupakan seorang farmasis juga. Beliau masih muda, tapi luar biasa sekali. Masih muda, tapi sudah menjadi inspirator bagi semua kalangan, dari mulai anak kecil sampai orang tua. Beliau pernah bekerja di salah satu industri farmasi sebagai R & D. Akan tetapi, 3 tahun kemudian beliau memutuskan untuk resign dan dalam perjalanan hidupnya setelah resign, beliau banyak merenung dan memperbaiki diri dan akhirnya menemukan sebuah jalan untuk mempercepat meraih apa yang kita impikan, yang bernama PPA ( Pola Pertolongan Allah ). Dalam seminar tersebut, saya diajari banyak hal, di antaranya terapi untuk mengendalikan emosi, merilekskan pikiran, dan sebagainya. Dan dari seminar tersebut, saya banyak merenung, ternyata meskipun saya itu masih punya banyak dosa, tapi Allah tetap memberikan saya nikmat-nikmat yang luar biasa. Allah memang sangat maha pengasih dan penyayang. Akan tetapi, saya juga merasa belum puas, karena masih banyak impian-impian yang ingin saya wujudkan. Sepulang dari seminar tersebut, hati saya merasa lebih tenang dan damai, seakan-akan beban yang ada di pundak saya sedikit berkurang.

Esoknya, 18 Mei 2014 saya bersama salah satu teman saya bernama Analistiyana mengikuti seminar tentang pengendalian emosi untuk yang ke-dua kalinya di atrium Pekalongan. Disana saya diajari lebih banyak lagi hal daripada yang kemarin di kampus. Di sana saya juga mendapat pengalaman baru dan kawan-kawan baru dari berbagai golongan pendidikan dan usia. Selain diberi materi tentang pengendalian emosi, kita juga diberi materi tentang coaching PPA. Materi yang diberikan adalah tentang apa yang harus kita lakukan untuk mempercepat mencapai impian-impian yang kita inginkan. Pola-pola apa sajakah itu?????
Oke, mari kita mulai bahas satu-satu.
Yang pertama, niat yang lurus, baik dan benar. Kalau kita menginginkan sesuatu, niatkan juga untuk kemaslahatan bersama. Misalnya kita ingin umroh, niatkan juga untuk mengumrohkan orang tua dan keluarga kita.
Yang kedua, ikhtiar maksimal.. Misalkan, kita menginginkan sesuatu, jangan pikirkan kalau kita tidak punya uang, tapi kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai impian itu, kita berusaha, biar Allah yang mencukupkan. Jangan sampai kita terjebak dalam paradigma berhala uang.
Yang ketiga, husnudzon ( berbaik sangka ). Caranya selalu jaga perasaan kita. Kalau kita berbaik sangka sama Allah, maka Allah akan mencukupi kita.
Yang keempat, syukur. Caranya minimal syukuri hal-hal kecil yang kita terima dari Allah sebelum  tidur dan sesudah bangun tidur.
Yang terakhir adalah buka semua pintu rezeki. Antara ruhiah dan teknis harus berjalan seimbang. Ruhiahnya meliputi doa. izin orang tua, dan sedekah. Sedangkan teknisnya adalah dalam melakukan sesuatu hal, kita harus profesional.

Intinya adalah, untuk mencapai sesuatu hal yang kita inginkan, hubungan antara Allah, diri kita sendiri dan orang lain harus berjalan dengan baik dan sinergis.

Sekian, pengalaman dari saya, semoga bermanfaat untuk pembaca semua..

Wassalam.. :)

3 komentar:

  1. Masya Allah.... Mantabbb :) smg dapat di amalkan ya karena ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Katanya. Syukron infonya mba. Bermanfaat buat saya. Salam kenal mba Izzah anna Fenny :)

    BalasHapus
  2. Masya Allah.... Mantabbb :) smg dapat di amalkan ya karena ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Katanya. Syukron infonya mba. Bermanfaat buat saya. Salam kenal mba Izzah anna Fenny :)

    BalasHapus